BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di
era globalisasi setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk swasta maupun
pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai
maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya.
Istilah sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam organisasi yang saling bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan organisasinya (Schein dalam Mangkunegara,2001:23).
Dalam suatu
organisasi atau perusahaan, kepemimpinan merupakan
salah satu faktor penting. DuBrin
(2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan
itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan
orang lain bertindak atau merespons dan
menimbulkan perubahan positif, kekuatan
dinamis penting yang memotivasi
dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan
organisasional dapat tercapai.
Kepemimpinan
merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada karyawan apalagi
pada saat-saat sekarang ini di mana semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa
memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan
adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam
menjalankan tugasnya masing-masing. Anoraga (2003:1) menyatakan bahwa seorang
pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain
yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi memerlukan bantuan
orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia mempunyai peranan yang aktif dan senantiasa
ikut campur tangan dalam segala masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota
kelompoknya.
Kepemimpinan
merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain
kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan maksud untuk menggerakkan
orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati
bersedia mengikuti kehendak pemimpin.
Berdasarkan
penjelasan diatas, penulis tertarik membuat makalah tentang pentingnya
kepemimpinan dan bentuk-bentuk serta implementasi kepemimpinan dalam organisasi
khususnya pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah
diantaranya adalah:
- Apakah
pengertian kepemimpinan?
2. Apa Sebab-sebab Timbulnya Pemimpin?
- Bagaimana
Kriteria Seorang Pemimpin?
- Apa Saja Tipe Kepemimpinan?
- Bagaimana Sifat-Sifat
Kepemimpinan?
- Apa Fungsi dan Peran
Kepemimpinan?
C. Tujuan
Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan
dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui
pengertian kepemimpinan?
2. Mengetahui Sebab-sebab
Timbulnya Pemimpin?
3.
Mengetahui Kriteria
Seorang Pemimpin?
4.
Mengetahui Tipe
Kepemimpinan?
5.
Mengetahui Sifat-Sifat
Kepemimpinan?
6.
Mengetahui Fungsi dan Peran Kepemimpinan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kepemimpinan
Kepemimpinan
dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut Zi’amah atau
Imamah. Terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah.
Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha
bersama.
Kepemimpinan
merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau
keberhasilan organisasi. Esensi pokok kepemimpinan adalah cara untuk
memengaruhi orang lain agar menjadi efektif tentu setiap orang bisa berbeda
dalam melakukan. Kepemimpinan merupakan seni, karena pendekatan setiap orang
dalam memimpin orang dapat berbeda tergantung karakteristik pemimpin,
karakteristik tugas maupun karakteristik orang yang dipimpinnya.
Kepemimpinan
menurut DuBrin (2005:3) adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui
komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan
menimbulkan perubahan positif, kekuatan
dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.
Kootz & O’donnel (1984), mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja sungguh- sungguh untuk
meraih tujuan kelompoknya. Georger R. Terry (1960), kepemimpinan adalah
kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan kemampuan seseorang
untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
B. Sebab-sebab Timbulnya Pemimpin
Ada beberapa pendapat mengenai sebab-sebab
timbulnya pemimpin antara lain:
1.
Teori Genetis
Teori ini menyatakan:
a. Pada dasarnya pemimpin itu tidak dibuat
melainkan lahir sebagai pemimpin, dan sudah ada sejak dia lahir.
b. Memang sudah ditakdirkan jadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Teori ini menyatakan:
a. Seorang pemimpin harus ditetapkan dan
dibentuk, dengan kata lain tidak lahir begitu saja.
b. Setiap orang dapat jadi pemimipin.
3. Teori Ekologi
Teori ini muncul sebagai reaksi dari kedua
teori di atas, menyatakan bahwa seorang akan sukses sebagai pemimpin jika sejak
lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan kemudian bakat itu dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan ekologinya/lingkungan.
C.
Kriteria Seorang Pemimpin
Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam buku pemimpin
dan kepemimpinan dalam organisasi mengatakan Seorang pemimpin dalam suatu
organisasi harus memiliki kriteria tertentu layaknya seorang pemimpin yang
sejati kriteria tersebut, yaitu;
1. Pengaruh; seorang pemimpin adalah seorang
yang memiliki orang–orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang
pimpinan. Pengaruh itu menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang ain
tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin.
2. Kekuasaan/power; seorang pemimpin umumnya
diikuti oleh orang lain karena ia memiliki kekuasaan yang membuat orang lain
menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin
tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan dan kekuatan
yang dimiliki seorang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada
apa yang dimiliki seorang pemimpin, tanpa itu ia tidak akan bisa berbuat
apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme,
dimana kedua belah pihak merasa saling diuntungkan.
3. Wewenang;
wewenang disini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/
kebijakan. Wewenang disini juga dapat dialihkan kepada karyawan oleh pimpinan
apabila pemimpin percaya bahwa karyawan tersebut mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, sehingga karyawan diberi kepercayaan untuk
melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari segi sang pemimpin.
4. Pengikut; seorang pemimpin yang memiliki
pengaruh, kekuasaan/power dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai
pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang
memberi
dukungan mengikuti apa yang dikatakan pemimpin.
D.
Tipe Kepemimpinan
Siagian (2003:27) menyatakan bahwa
terdapat lima tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri masing-masing, yaitu:
1. Tipe Otokratik
Kepemimpinan otokratik adalah seorang pemimpin yang
memiliki ciri-ciri yang pada umumnya
negatif, mempunyai sifat egois yang besar sehingga akan memutarbalikan kenyataan dan kebenaran
sehingga sesuatu yang subyektif akan diinterpretasikan sebagai kenyataan dan
atau sebaliknya. Tipe kepemimpinan ini segalanya akan diputuskan sendiri, serta
punnya anggapan bahwa bawahanya tidak mampu memutuskan sesuatu.
2. Tipe Paternalistik
Kepemimpinan paternalistik adalah seorang pemimpin
yang mempunyai ciri menggabungkan antara
ciri negatif dan positif, ciri-cirinya adalah:
a. Bersikap selalu melindungi
b. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
c. Tidak memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif dan mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka
sendiri.
d. Sering menonjolkan sikap paling
mengetahui.
e. Melakukan pengawasan yang ketat.
3. Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki
kekuatan energi, daya tarik dan wibawa
yang luar biasauntuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu bersedia
untuk mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan itu.
Menurut Max Webber, pemimpin yang kharismatik biasanya dipandang sebagai orang
yang mempunyai kemampuan atau kualitas supernatural dan mempunyai daya yang
istimewa. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa karena kemampuan ini
bersumber dari Illahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap
sebagai seorang pemimpin.
Pemimpin kharismatik mempunyai banyak cara
untuk memperoleh simpati dari
karyawannya yaitu dengan menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran kepada
karyawannya, kemudian mengkomunikasikan ekspektasi kinerja yang tinggi dan
meyakini dengan meningkatkan ras percaya diri bahwa bawahan bisa mencapainya,
kemudian pemimpin memberikan contoh melalui kata-kata dan tindakan, serta
memberikan teladan supaya ditiru para bawahannya.
4. Tipe Laissez Faire
Kepemimpinan laissez faire adalah kepemimpinan yang
gemar melimpahkan wewenang kepada bawahanya dan lebih menyenangi situasi bahwa
para bawahanlah yang mengambil keputusan dan keberadaan dalam organisasi lebih
bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang mengambil risiko dan lebih
cenderung pada upaya mempertahankan status quo.
5. Tipe Demokratik
Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang
selalu mendelegasikan wewenangnya yang
praktis dan realistik tanpa kehilangan kendali organisasional dan melibatkan
bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya
dalam proses pengambilan keputusan serta memperlakukan bawahan sebagai makhluk
politik, ekonomi, sosial, dan sebagai individu dengan karakteristik dan jati
diri. Pemimpin ini dihormati dan disegani dan bukan ditakutikarena perilakunya
dalam kehidupan organisasional mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi
dan kreatifitasnya.
E.
Sifat-Sifat Kepemimpinan
Menurut George R Terry dalam buku Manajemen sumber
daya manusia mengatakan ada beberapa sifat penting dalam kepemimpinan, sifat-sifat
tersebut adalah;
1. Energi
Untuk tercapainya kepemimpinan yang baik memang diperlukan
energi yang baik pula, jasmani maupun rohani. Seorang pemimpin harus sanggup
bekerja dalam jangka panjang dan dalam waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu
dibutuhkan tenaganya, ia harus sanggup melaksanakannya mengingat kedudukannya
dan fungsinya. Karena itu kesehatan fisik dan mental benar-benar diperlukan
bagi seorang pemimpin.
2. Memiliki stabilitas emosi
Seorang pemimpin yang efektif harus melepaskan dari purbasangka,
kecurigaan terhadap bawahan-bawahannya. Sebaliknya ia harus tegas, konsekuen
dan konsisten dalam tindakan-tindakannya, percaya diri sendiri dan memiliki
jiwa sosial terhadap bawahannya.
3. Motivasi pribadi
Keinginannya untuk memimpin harus datang dari dorongan
batin pribadinya sendiri, dan bukan paksaan dari luar dirinya. Kekuatan dari
luar hanya bersifat stimulus saja terhadap keinginan-keinginan untuk menjadi
pemimpin. Hal tersebut tercermin dalam keteguhan pendiriannya, kemauan yang
keras dalam bekerja dan penerapan sifat-sifat pribadi yang baik dalam
pekerjaannya.
4. Kemahiran mengadakan komunikasi
Seorang pemimpin harus memiliki kemahiran dalam
menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sangat penting
bagi pemimpin untuk mendorong maju bawahan, memberikan atau menerima informasi
bagi kemajuan organisasi dan kepentingan bersama.
5. Kecakapan mengajar
Sering kita dengar bahwa seorang pemimpin yang baik
pada dasarnya adalah seorang guru yang baik. Mengajar adalah jalan yang terbaik
untuk memajukan orang-orang atas pentingnya tugas-tugas yang dibebankan atau
sebagainya.
6. Kecakapan sosial
Seorang pemimpin harus mengetahui benar tentang bawahannya. Ia harus mempunyai kemampuan untuk bekerja
sama dengan bawahan, sehingga mereka benar-benar memiliki kesetiaan bekerja di
bawah kepemimpinannya.
7. Kemampuan teknis
Meskipun dikatakan bahwa Semakin tinggi tingkat kepemimpinan
seseorang, makin kurang diperlukan kemampuan teknis ini, karena lebih
mengutamakan manajerial skillnya, namun sebenarnya kemampuan teknis ini
diperlukan juga. Karena dengan dimilikinya kemampuan teknis ini seorang
pemimpin akan lebih udah dikoreksi bila terjadi suatu kesalahan pelaksanaan
tugas.
F.
Fungsi dan Peran Kepemimpinan
1. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Usman Effendi Fungsi kepemimpinan ialah
memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, mengarahkan
organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang
efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dicapai sesuai
dengan target dan perencanaan. Agar kelompok berjalan dengan efektif, pemimpin
harus melaksanakan fungsi utama, yaitu;
a. Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau
pemecahan masalah yaitu menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
b. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau
sosial yaitu segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar
persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan kelompok dan sebagainya.
2. Peran
Kepemimpinan
Menurut Burt Nanus yang dikutip lembaga Pendidikan dan
Pengembangan Manajemen Jakarta . Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan
sebagai berikut:
a. Pemberi arah
Seorang pemimpin diharapkan mampu memberi pengarahan, sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana
efektifitas maupun efisiensi pelaksanaan
dalam upaya pencapaian tujuan.
b. Agen Perubahan
Seorang pemimpin sebagai katalisator perubahan pada lingkungan
eksternal. Untuk itu, pemimpin harus mampu mengantisipasi perkembangan dunia
luar, serta menganalisis implikasinya terhadap organisasi, menetapkan visi yang
tepat untuk menjawab hal yang utama dan prioritas atas perubahan tersebut,
mempromosikan penelitian, serta memberdayakan karyawan menciptakan
perubahan-perubahan yang penting.
c. Pembicara
Pemimpin sebagai pembicara ahli, pendengar yang baik,
dan penentu visi organisasi merupakan penasihat negosiator organisasi dari
pihak luar, agar memperoleh informasi dukungan, ide dan sumberdaya yang
bermanfaat bagi perkembangan organisasi.
d. Pembina
Pemimpin adalah pembina tim yang memberdayakan
individu-individu dalam organisasinya dan mengarahkan prilaku mereka sesuai
visi yang telah dirumuskan. Dengan kata lain ia berperan sebagai mentor, yang menjadikan visi menjadi realitas.
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan erat kaitannya dengan
kemampuan seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Sebab-sebab timbulnya pemimpin yaitu dengan
dilahirkan, dibentuk serta dilahirkan dan dibentuk. Seorang pemimpin dalam
suatu organisasi harus memiliki kriteria tertentu layaknya seorang pemimpin
yang sejati, seperti pengaruh, wewenang, kekuasaan dan pengikut. Fungsi
kepemimpinan ialah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi
kerja, mengarahkan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik,
memberikan pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran
yang ingin dicapai sesuai dengan target dan perencanaan.
0 Comments